Pages

Selasa, 31 Januari 2012

CERPEN 3

Rahasia Hati




CINTA… sebuah kata yang sangat sederhana tapi didalamnya terdapat berjuta makna…. Cinta bisa merubah yang gelap menjadi terang dan yang keruh menjadi jernih namun cinta juga bisa membuat sesuatu yang putih menjadi hitam dan yang tenang menjadi berombak…. Itulah cinta, satu kata yang sangat berpengaruh dalam hidup insan yang merasakannya.. Begitupun kita, kita juga pernah merasakan yng namanya cinta … Saat jatuh cinta kita akan merasa bahagia dan merasakan keindahan dunia ini tapi bagaimana jika cinta kita bertepuk sebelah tangan? apakah kita juga akan merasakan hal yang sama? Pastilah kita akan berfikir kalo ini tidak adil tapi inilah hidup, tidak selamanya bisa membuat kita bahagia…
***
Hai… Kenalin namaku Rara Nirmala dan sering disapa Rara .. Aku mempunyai 2 sahabat yang sangatlah baik dan selalu mengerti aku, mereka adalah Zara dan Sasti.. Kami adalah siswa salah satu SMA Negeri di Bandung dan kami sekarang sudah menginjak kelas XII… Dan hari ini saat istirahat kami memutuskan bersantai dikantin untuk sekedar menghilangkan rasa penat dan bergosip ria tentunya…  Tapi sampainya dikantin, aku yang tadinya bersemangat 45 tiba tiba lansung bad mood , soalnya aku ngeliat pemandangan yang sangatlah gak bangett… Dua sejoli yang sok romantic sedang asyik asyiknya bermesraan di tempat umum, kayak gak ada tempat lain aja… Dan ntah kenapa kalo aku liat mereka rasanya sakit hati banget dan bawaannya pasti emosi.. Siapa lagi kalo bukan Arga dan Nadya, pasangan terlebai of the year.. Huh …
“Udahlah Ra, kamu gak usah bohong lagi ama kita.. Kita tau kok kamu cemburukan..”ucap Zara dan diikuti anggukan Sasti yang sedang duduk dihadapanku
“Apaan sich, cemburu sama siapa lagi.. Biasa aja kali..”jawabku sembari minum jus Alpukat yang ada didepanku
“Hmm… pasti jawabanmu gitu gitu aja.. Trus napa muka mu kusut kayak gitu pas liat mereka….”tanya Sasti yang belum percaya dengan jawabanku
“Emang lagi BT aja kok hari ini.. Maksud kalian aku jelous karna liat Arga dan Nadya yang lagi bermesra mesraan? Iuhh… Enggak banget deh kayaknya..” elakku dengan nada sinis
“Halah gak usah bahas yang gak penting mending balik ke kelas aj yuk..”ajakku pada 2 sahabatku agar mereka tidak lagi tanya hal yang aneh aneh
 Akhirnya kamipun memutuskan untuk kembali ke kelas, tapi sebelum nya aku minta izin ke Zara dan Sasti kalo aku mau ke toilet dulu… Selesainya dari toilet, aku langsung bergegas kembali ke kelas tapi ditengah jalan aku berpapasan dengan seorang cowok yang tak lain dan tak bukan adalah Arga….
“Hay Ra..!! sapanya padaku
“Hay juga..”balasku ramah seraya menghentikan langkahku
“Dari mana? Tanyanya dan sekarang dia berada didepanku
“Dari toilet, kamu sendiri?” tanyaku balik
“Mau ke perpus nich..”jawabnya sembari menunjukkan sebuah buku yang dibawanya
“Oohh.. Ya udah aku duluan ya…”pamitku dan dibalas dengan anggukan dan senyumnya yang sangatlah menawan
Lalu akupun menuju kelas sembari menyanyi nyanyi dan sesampainya dikelas ternyata bu Mona guru Biologiku sudah tiba….
“Tok..tok..tok..maafku saya terlambat..”sapaku sembari meminta maaf pada bu Mona
“Soalnya tadi dari kamar mandi Bu..”tambahku lagi
“Ya udah gak papa, silakan duduk..”jawab bu Mona seraya mempersilhkanku duduk ditempatku
Tett..tett…tett… Tak terasa bel pulang pun berbunyi dan bu Mona pun menutup pertemuan kali ini ….
“Ra, tadi kemana aja kok ke toiletnya lama?”tanya Sasti menghampiriku yang sedang membersihkan buku
“Gak kemana mana kok, dari toilet ajah tapi tai sempet ketemu Arga jadinya ngobrol bentar..”jawabku sembari menghadap Sasti karna aku telah selesai membereskan buku
“Ooohh.. Arga ya..”sahut Zara yang tiba tiba menghampiri kami dengan nada sedikit menggoda
“Iyah Arga, mang kenapa? Ada yang aneh..”tanyaku menutkan kedua alisku
“Ya enggak sich tapi kayaknya setelah dari toilet kamu keliatan gak BT lagi tuh..”ucap Sasti memojokanku
“Masak sich? Kayaknya biasa aja..”jawabku santai lalu beranjak keluar
“Hmm.. kayaknya beneran jatuh cinta nich si Rara tapi kok susah bangett yah buat ngakuinnya..”ucap Zara pada Sasti
“Hehh… Aku denger loch..”teriakku dari ambang pintu dan ke dua sahabatku Cuma cengengesan lalu berlari menghampiriku dan kamipun pulang bersama …. Disepanjang perjalanan, kami sama sekali tidak membhas masalah tadi soalnya aku selalu ngalihin pembicraan kalo Zara dan Sasti mulai mengungkap masalah itu….
***
Waktu terus berlalu dengan cepatnya dan saat inilah detik detik pengumuman kelulusan dan sampai aat ini aku belum mengerti apa yang aku rasakan sama Arga.. Saat aku melihat Arga dan Nadya jalan bareng aku slalu saja marah marah gak jelas dank kalo mereka menyapaku atau apalah aku pasti menanggapinya dengan jutek dan sinis.. Tapi saat yang menyapa aku Cuma Arga, aku selalu ramah sama dia dan tidak sedikitpun perasaan marah atau sejenisnya… Aku bingung , apa yang sebenarnya terjadi padaku? Apa yang dikatakan sahabat sahabatku selama ini benar?
“Hayoo, kamu cemburukan.. Udahlah ngaku aja.. Walaupun kita tau kalo kamu tu sangat pandai menyimpan perasaan tapi dari sikapmu keliatan juga kali..”tutur sahabatku Zara saat melihat aku ngomel ngomel sendiri melihat Arga dan Nadya berpelukan saat membaca pengumuman kelulusan
“Enggak , gak mungkinlah aku cemburu ma mereka, aku kan cuma menganggapnya teman biasa aja .. Memang hari ini aku pengen ngomel ngomel kok..”lagi lagi aku mengelak tapi kali ini aku merasakan sesuatu yang beda dalam hatiku
“Ya udahlah Ra terserah kamu, lama lama pasti juga ketahuan kok… Liat aja seberapa kuat kamu menyimpannya. Ya kan Zar.” ucap Sasti sedikit membuatku semain gusar dan dibalas anggukan pasti dari Zara
“Haduhh… Lama lama ngomong kalian pada nglantur dech… Ya udah, aku mau ke kantin dulu soalnya haus nich…” jawabku seraya melangkahkan kaki menuju kantin..
“Ikuutt..”sahut Zara dan Sasti dengan sedikit merengek
“Ayookk buruan..” jawabku seraya terus melangkahkan kakiku dan diikiti oleh ke 2 sahabatku
Kami pun berjalan bersama menuju kantin sembari sekali kali saling mengejek dan bercanda , tak lupa tawa kamipun menghiasi langkah kami menuju kantin.. Tapi saat ditengah jalan, 2 sejoli yang bergandengan mesra menghentikan langkah kami..
“Hay Ra..”sapa mereka
“Oh hay juga..”jawabu dengan senyum terpaksa
“Selamat yah karna kamu mendapatkan nilai tertinggi..”ucap Arga seraya menulurkan tangannya dihadapanku
“Hmm iya makasih, selamat juga ya buat kalian.. Hehe..”balasku sedikit canggung dan berusaha menahan emosi didepan mereka …. Zara dan Sasti hanya sailing lirik sembari melemparkan senyum yang cukup aneh…
“Buat kalian, selamat juga ya..”tambah Nadya dan kali ini ditujukan kepada ke dua sahabatku
“Iya , makasih ya…”sahut kedua sahabatku
“Oh iya sampai lupa, ini ada undangan buat kalian.. Jangan lupa datang ya..” ucap Nadya seraya memberikan sebuah undangan berwarna gold dengan pita didepannya satu persatu kepada kami
“Undangan apa ini?”tanyaku menaikkan sebelah alisku
“Udahh, buka aja.. Yang penting kalian harus dating.. Bye..”ucap Nadya seraya melangkah meninggalkan kami…
Tapi aku tidak langsung membukanya melaikan tetap melanjutkan perjalanan menuju kantin… Sesampainya dikantin, kami memilih tempat duduk paling pojok karna terkesan luas dan bisa melihat sekeliling sekolah…. Setelah kami mengambil posisi, akupun mulai membuka kertas undangan itu dan mataku langsung melotot saat membaca undangan tersebut….
“Tunangan…”desahku pelan… Mataku terasa sangat panas dan tiba tiba dadaku juga terasa sesak… Aku berusaha semaksimal mungkin agar kedua sahabatku gak curiga …Karna kurasa air mataku sudah sulit untuk ditahan lagi akhirnya akupun minta izin sama Zara dan Sasti kalo aku mau ke kamar mandi ….
“Sas, Zar aku ke kamar mandi dulu ya…”ucapku sangat pelan dan langsung pergi kekamar mandi dengan tergesa tanpa menoleh ke sahabatku… Tampaknya sahabatku sedikit menaruh curiga atas sikapmu.. Aku berjalan terus dengan terburu buru dan sesampainya di kamar mandi, aku langsung menumpahkan semua yang menyumbat didadaku .. Tangisku pecah seketika dan kadang juga terdengar suara isakanku yang cukup keras…
“Kenapa, kenapa rasanya sakit banget… Kenapa aku menangis Cuma karna cowok.. Kenapa?” teriakku didepan kaca kamar mandi dengan sekali kali membasuh mukaku.. Untungnya saat itu toilet sedang sepi jadi gak ada yang tau kalo aku lagi nangis…
“Kenapa aku suka sama dia?  Aku gak mau perasaan ini muncul … Semakin ku mengelaknya kenapa hati ini semakin sakit.. Ya ALLAH berilah aku kekuatan dan hilangkan rasa ini padanya..” ucapku dengan terus terisak dan mengacak acak rambutku kasar
“Ra, kamu gak papa kan?”tiba tiba terdengar suara yang tak asing lagi mengagetkanku lalu segera ku basuh wajahku agar mereka gak curiga dan merekapun mendekatiku…
“Oh eh kalian, aku gak papa kok…”ucapku dengan senyum kepaksa
“ Aku tadi Cuma kelilipan, ya jadiny ku nangis dech..”lanjutku lagi dan menghampiri mereka
“Kamu yakin?”tanya Zara meyakinkan
“Iyalah, yakin banget malahan.. Aku tu gak papa guys, percaya dech.. ”ucapku meyakinkan menutupi kesedihanku sembari memberikan sedikit senyum pada mereka
“Ya udah yok, balik kekelas…”ajak ku dan dibalas anggukan oleh ke dua sahabatku… Kamipun berjalan bersama menuju kelas sembari bercanda dan akupun sejenak bisa menenangkan hatiku karna sahabatku selalu bisa membuatku tertawa….
***
Malam ini adalah malam dimana diadakannya acara pertunangan Arga dan Nadya… Banyak undangan yang dating menghadiri acara ini… Acara dilaksanakan disebuah gedung yang sangat megah dengan hiasan kolam renang di bagian luarnya…. Tampak beberapa pasangan yang baru memasuki gedung tersebut.. Dan terlihat 3 gadis cantik dengan gaun yang sangat indah memasuki gedung tersebut …. Tapi salah satu diantara ke 3 gadis tersebut mulai meninggalkan dua gadis lainnya menuju sebuah ruangan … Tiba tiba terdengar suara tuts tuts piano yang mulai beralun, satu persatu tamu undangan mulai menghemtikan aktifitasnya dan kini mata mereka tertuju pada seorang gadis yang tengah berada diatas panggung dengan mengenakan dres berwarna coklat panjang tanpa lengan dengan rambut panjang yang tergerai dengan indahnya…. Perlahan gadis itu mulai mengalunkan sebuah lagu yang indah dengan suara masnya sembari memainkan tuts tuts piano didepannya ….
“Aku mencintaimu
Walau aku tak beritahumu
Dari semenjak dulu
Cinta itu telah lama lahir…
Sajak dan bait begitu mengalir
Tuntun penaku
Menulis…. Tentangmu..
Reff:       Ini rahasia….
Semakin tak kuat
Aku menyimpannya
Terlebih ada kamu..
Rahasiaa..
Terdalam dihatiku
Yang kan ku bilang
Bila tiba waktunya
(vania larissa-Rahasia)
Gadis itu bernyanyi dengan penuh penghayatan dan suara emasnya semakin membuat dia mempesona…. Air matanya terus berjatuhan mengaliri pelan di pipinya… Gadis itu adalah aku, Rara Nirmala …. Malam ini aku memeberikan hadiah pada pasangan yang sedang berbahagia … sebuah lagu yang langsung keluar dari dalam hatiku dan merupakan ungkapan isi hatiku slama ini.. Aku pun selesai bernyanyi, dan terdengar suara riak penonton memberikan tepuk tangan padaku …. Lalu aku membungkukkan badanku dan beranjak turun sembari menghapus air mataku … Zara dan Sasti menghampiriku seraya memberikan pujian pujian serta ucapan selamat padaku dengan sangat antusiasnya… Tiba tiba dating sepasang insane menghampiriku dan akupun berusaha untuk menenangkan hatiku…
“Waahhh Rara, aku gak nyangka ternyata suara kamu bagus banget … Makasih ya buat surprisenya..”ucap ceweknya yang tak lain adalah Nadya dengan hebohnya smbari memelukku
“Iya sama sama… gak usah memujiku kayak gitu lah …”kataku membalas pelukan Nadya dengan hati yang perih
“Makasih ya Ra buat hadiahnya, kami seneng bangett..”ucap Arga sembari merangkul pinggang Nadya dan aku hanya membalasnya dengan anggukan dan senyuman yang sangat getir .. Aku tak mau mengeluarkan suaraku karna ku tau pasti suaraku akan terdengar serak karna menahan tangis…
“Kalo gitu kita duluan ya dan selamat buat kalian..”pamit Zara kemudian menarikku pergi dan diikuti Sasti
“Iya terimakasih..”sahut Arga dan Nadya yang mentap kepergian kami
Dan akhirnya kamipun pulang..
***
“Kamu yakin Ra akan pergi…?”tanya Zara padaku dengan wajah yang menampakkan kesedihan
“Iya aku yakin… Yakin bangett malahan …. Aku gak mau nyia nyian ini, ini adalah impianku dari dulu.. Kuliah di Singapura dengan jurusan kedokteran..”ucapku dengan seulas senyum dan aku memeluk kedua sahabatku
Hari ini adalah hari keberangkatanku ke Singapura.. Aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan study kesana dan pastinya aku gak akan menyia nyiaknnya karna ini adalah impianku sejak dulu walaupun untuk saat ini aku lagi bermasalah dengan hatiku tapi dengan aku pergi mungkin bisa membuatku lebih baik…
“Udahlah jangan sedih, aku pasti akan mengunjungi kalian kalo lagi libur…”hiburku pada ke dua sahabatku
“Jangan pernah lupin kita ya..”sahut Sasti dengan air mata yang terus mengalir
“Gak akan, karna kalian adalah sahabat terbaikku..”ucapku meyakinkan mereka lalu kamipun kembali berpelukan
“Ya udah, aku pergi dulu ya..“pamitku pada sahabatku sembari melepaskan pelukan kami
“Hati hati ya..”ucap kedua sahabatku sembari melambaikan menatap kepergianku
Aku hanya membalasnya dengan senyuman disertai lambaian tanganku sembari menggeret koper dan masuk kedalam ruang check in…
***
Dan sekarang aku sudah berada didalam pesawat dan aku harap aku benar benar bisa menghapusnya dari hatiku dan aku hanya ingin mengisi hatiku dengan asma Allah dan keluargaku….
Akhirnya sampai saat ini semuanya masih tersimpan dengan rapi dihatiku tanpa sedikitpun yang mampu mengetahuinya… Ya seperti itulah isi hatiku yang sebenarnya… Aku sebenarnya menyukai Arga tapi selama ini tidak ada yang tau perasaanku .. Bahkan ke dua sahabatku yang sangatlah dekat denganku tidak mengetahui itu walaupun mereka sempat curiga tapi aku selalu mengelaknya dan sahabtaku percaya denganku… Aku memang tidak mau terlalu mengumbar perasaanku dengan siapapun …. Bahkan banyak juga teman temanku yang mengatakan kalo aku terlalu pandai untuk menyimpan perasaan dan sulit untuk mengungkapkannya… Biarlah rasa ini Cuma aku dan Allah yang tau dan akan kujadikan semua ini menjadi rahasia hatiku…

THE END!!! ^_*
Read More - CERPEN 3

CERPEN 2

TAKKKAN KU LUPAKAN




“Assalamualaikum Guys…” sapaku pada teman teman saat memasuki kelas..
Tapi sama sekali tak terdengar sahutan dari dalam padahal bisa dibilang saat ini sudah banyak penghuninya… Dengan ragu kulangkahkan kakiku memasuku kelas, kuedarkan pandanganku keseluruh penjuru untuk memastikan sebenarnya apa yang sedang terjadi dan apa yang mereka lakukan sehingga tak ada yang menjawab salamku… Semakin masuk kedalam, terdengar isakan isakan yang saling bersahutan satu sama lain seperti orang yang lagi paduan suara… Para cewek terlihat saling berpelukan dan menangis sedangkan para cowok hanya menundukkan kepala atau melipat tangan di meja dan meletakkan kepala diatasnya.. Dahiku mulai berkerut,saat aku akan  membuka suara tiba tiba salah satu sahabatku menghampiriku dan langsung berhambur kepelukanku dengan tangis yang semakin menjadi..
“Ada apa sich.?”tanyaku lembut sembari membalas pelukan temanku
“Teon.. Sar.. Teon..”ucapnya terbata bata disela sesenggukannya
“Hah Teon.. Mangnya kenapa tu anak?” tanyaku sembari mengerutkan dahi
“Teon kecelakaan Sar.. trus sekarang dia koma..”ucapnya lagi dengan air mata yang terus mengalir
“Huh.. kuhembuskan nafas beratku setelah mendengar penuturan temanku –Reni-
“Ya udah sekarang kita duduk aja…”kataku melepas pelukannya dan menuntunnya duduk dibangkuku
Tiba tiba suara tangisan dikelasku semakin membuncah setelah sang ketua kelas-Jonathan- dengan suara paraunya memberi kabar bahwa Teon tak terselamatkn dan sekarang dia telah meninggalkan kita untuk selamanya…
‘Deg’ jantungku tiba tiba berhenti dan rasanya darahku yang mengalir perlahan telah menghentikan kerjanya.. Mataku membulat, bibirku sedikit terbuka tapi dengan segera aku menguasai diriku agar tidak ikut terlena seperti teman temanku…
Reni memandangku dengan tatapan nanar dan perlahan dia mulai buka suara..
“Sar. segitu bencinyakah kamu sama si Teon??”
“Sebenci bencinya kamu sama dia tapi tak seharusnya kamu seperti itu, walau bagaimanapun dia juga teman kita, keluarga kita dan dia juga pernah mengisi hati kamu Sar tapi kenapa kamu seperti itu.. apa karna dia meninggalkanmu tanpa pamit?” Reni terus berucap seakan akan menyalahkan semua sikapku dan aku tau memang itu yang pantas aku dapatkan…
 Memang kelihatannya sangatlah kejam karna aku sama sekali tak meneteskan air mataku padahal jelas jelas kita kehilangan salah satu keluarga kecil di kelas kami yaitu Teon.. Tapi luka yang pernah kurasakan terlalu sakit dan aku pun tak berusaha untuk mengubur luka itu padahal jelas jelas ini bukan sepenuhnya salah Teon tapi semua ini justru salahku… Aku yang mulai kagum dengan Teon semenjak pertama kali saat aku duduk di kelas 2 SMP dia menolongku saat aku dijambret dijalan lalu kamipun saling berkenalan.. Perkenalan kami tak cukup sampai disitu bahkan hubungan kami sangatlah dekat dan tak jarang pula kami jalan berdua .. Tapi tanpa ku ketahui penyebabnya dia tiba tiba menghilang saat aku menginjak kelas 3 dan kami juga hilang kontak sampai akhirnya aku melihat dia berada disekolah baruku yaiu SMA bahkan tanpa ku duga kami berada dikelas yang sama.. Senyumku nampak mulai mengembang kembali setelah hilang untuk beberapa saat yang lalu karenanya.. Tapi ternyata saat di kelas dia tidak mengenaliku bahkan dia juga tidak ada sedikitpun keinginan untuk mengenalku… Aku berusaha mendekatinya tapi dia tetaplah cuek walaupun sebenarnya bukan hanya padaku dia menunjukkan sikap cueknya tapi aku merasa telah dipermainkan olehnya.. Dia telah membuatku jatuh cinta tapi dengan seenaknya dia melupakanku… Apa susahnya mengingat satu wajah saja walaupun pertemuan itu tanpa disengaja dan berselang tak cukup lama.. Padahal kamipun juga sempat dekat.. Segitu banyak nyakah orang yang kamu kenal sampai sampai kamu tak mau mengingatku? Semenjak itulah rasa benciku padanya mulai timbul dan sama sekali tak terlihat penyesalan di raut wajahnya…
 Jalan fikirku sangatlah aneh , kekanak kanakan dan aku terkesan egois tapi aku tak peduli.. Tapi aku tak peduli.. Sekarang aku sangat benci padanya….Pokoknya semua itu salah dia karna dia telah membuatku jatuh hati padanya… Aku udah gak peduli lagi padanya.. Terserah dia mau koma atau bahkan mati seperti saat ini aku berusaha untuk tak peduli…
“Sadar donk Sar, itu bukan sepenuhnya kesalahan dia.. Dia kan juga gak tau kalau kamu mencintainya? Apa kamu pernah bilang padanya kalau kamu mencintainya? Enggak kan? Jadi bukan salah dia juga.. Dan pastinya dia juga punya alasan kenapa dia tiba tiba menghilang” Reni kembali berucap berusaha menyadarkan atas tindakanku yang sangatlah kekanak kanakan dan egois…
 Dan usaha Reni membuahkan hasil.. Perlahan hatiku mulai luluh dan mataku terasa panas seperti ada sesuatu yang akan mendesak untuk keluar tapi segera aku berusaha membendungnya karna akupun tak mau seorangpu mengetahui kalau aku mulai luluh…
“Aku kekamar mandi dulu ya..” pamitki pada Reni yang terus menagis seperti teman temanku yang lainnya… Saat aku mulai berdiri tiba tiba kepalaku terasa pening dan dadaku mulai sesak karna memang sebelumnya aku sedang tidak enak badan… Rasanya aku sudah tak mampu menyangga tubuhku lagi dan semuanya gelap..
Bruukk..”…. “Saraahh”
Terakhir ku hanya mendengar teriakan semua temanku menyebut namaku.. Setelah itu aku tak mengingat apapun.. Aku Pingsan terkulai tak berdaya mencium lantai.. 
***
Teon.. Teon.. Maaf…”
“Sar, bangunn..”
Ku kerjap kerjapkan mataku yang terasa berat sembari mengedarkan pandanganku kesekelilingku.. Nampak beberapa teman temanku yang berdiri disamping ranjangku termasuk Reni dan Jonathan..
“Aku dimana..?”tanyaku sembari berusaha bangun dan memegang kepalaku yang pening tapi langsung ditahan oleh Reni agar aku tetap tidur
“Sekarang kamu di UKS, tadi kamu pingsan..”ucap Reni duduk yang diranjangku
“Pingsan..?”
“Iya kamu tadi pingsan saat mau ke kamar mandi..”ucpnya lagi
Otakku mulai berusaha meningat apa yang baru terjadi dan alhasil sempurna aku mampu mengingat semuanya terutama Teon..
“Teon.. Teon dimana..? Aku mau minta maaf padanya..”ucapku ingin beranjak tapi langsung dicegah oleh teman temanku.. Sedari tadi buliran itu telah meluncur bebs dipipiku dan sekarang buliran itu semakin deras membasahinya….
“Aku harus ketemu Teon.. Aku mencintainya Ren…” kataku dengan sedikit meronta diiringi tangisku terus pecah
“Yang sabar ya Sar, pasti ini yang terbaik buat Teon..”ucap Reni berusaha menenangkanku dan kali ini aku tak melihat lagi air matanys
“Aku jahat Ren.. Aku jahat.. Aku gak berusaha meminta penjelasannya..”kataku lagi memeluk Reni
“Udah dong udah, kamu jangan nyalahin dirimu kayak gitu… Cup cup cup….”lagi lagi Reni berusaha menenangkaknku sembari mengelus pundakku
Aku terus menangis dan menangis dalam pelukan Reni.. Betapa bodohnya aku yang gak mau bertanya padanya mengapa dia ninggalin aku dan semudah itu aku mengatakan benci padanya… Mungkinkah ini hanya cinta sesaat sehingga dengan mudah aku katakana benci padanya atau karna aku sangat mencintainya sehingga aku tak bisa berfikir jernih saat dia meninggalkanku dan akhirnya membuatku begitu cepat mengambil keputusan? Aku terus menyalahkan diriku, mengumpat diriku atas kebodohanku… Karna capek akhirnya perlahan tangisku mulai mengering dan hanya tinggsl sesegukanku yang terdengar… Aku melepas pelukan Reni berusaha untuk turun dari ranjang tapi sebelum kakiku berpijak…
“Happy Birthday Sarah…”
“Happy Birthday Sarah…”
“Happy Birthday..”
“Happy Birthday..”
“Happy Birthday Sarah…”
Terdengar suara cowok sedang menyanyikan lagu ulang tahun untukku.. Saat cowok itu sudah berada di hadapanku, seketika mataku membulat dan bibirku menganga karna saking syoknya…. Teon.. Teonlah yang menyanyikan lagu ulang tahun sembari membawa kue tart dengan lilin angka 17 diatasnya… “Astaga, aku kok bisa lupa sich kalo hari nie tu ultahku.. Apa jangan jangan..”gumamku dalm hati
“Kalian…”aku berteriak sembari menunjuk kearah teman temanku dengan mata yang membesar
“Hehe.. Peace Sarah.. Aku Cuma dimintai tolong Teon kok..Hehe..”ungkap Reni cengengesan sembari jarinya membentuk huruf V dan diikuti anggukan teman temanku yang lain…
“Ahh.. Kalian resek.. Nyebelinnn… Awass ya..”ocehku pada semuanya dengan ekspresi yang sangat susah dideskripsikan …. Mataku langsung mengarah pada cowok yang tetap berdiri dengan cueknya tanpa ada rasa bersalah. Dialah Teon..
“Teoonnn..”teriakku membahana seisi ruang UKS
“Udahlah Sar gak usah lebay… Kalo gak gini kan aku gak tau kalau kamu tu sebenarnya … ucapnya menggantung
“Ihh. Nyebelin..”gerutuku sembari manyun dan menggembungkan pipiku
Perasaan ku benar benar tak karuan.. Ada rasa senang, sedih , terkejut bahkan malu karna Teon mengetahui semuanya… Ahh.. Nyebelin banget pokoknya…
“Sekarang saatnya tiup lilin tapi jangan lupa meke a wish ya..” ucap Reni diiringi tepuk tangan dari semuanya karna semua teman temanku sudah berada di ruang UKS
Semoga aku bisa bahagia dan selalu membahagiakan orang tuaku..
‘Makasih ya Allah telah mempertemukanku dengan Teon lagi dan semoga dia tidak akan mengecewakanku lagi…” Amiinn…
“Wuusshh” akupun meniup lilin diiringi tepuk tangan dari semua teman temanku… Dan acara selanjutnay adalah potong kue… Tentu kalian tau kan siapa yang aku kasih kue pertama… Orang yang mempunyai ide gila ini.. Teon.. Potongan pertama aku kasih ke Teon lalu yang kedua Reni setelah itu aku bagi bagi sama semua teman temanku…
Teon langsung menarik tanganku untuk menjauh dari teman temanku dan membawakau ke taman yang terletak disamping UKS… Dan kamipun duduk disalah bangku taman tersebut… Teon memulai angkat bicara…
“Sarah maafin aku ya karna selama ini aku tak peduli ma kamu..”ungkapnya dengan tulus menatapku sembari menggenggam erat tanganku…
“Aku juga minta maaf ya karna udah ngebenci kamu…”ungkapku menyesal
“Sssttt… Kamu gak salah kok kalo benci ma aku… Kalau kamu gak benci ma aku berarti kamu gak tulus ma aku.. Aku yakin kamu benci ma aku karna kamu sangat mencintaiku…”katanya panjang lebar dan ku balas dengan senyuman termanisku
“Kamu mau kan kembali mengisi hari hariku dan menjadi sandaranku… menjadi penyejuk hatiku dan aku juga berharap kamu masih mengizinkan ku menjaga mu dan menjadi guardian angel mu seperti dulu..” lanjutnya panjang lebar dan aku pun mengangguk pasti
“Tentu.. aku percaya padamu dan kamu tak kan tergantikan oleh siapapu Teon..”ucapku dengan senyum yang terus mengembang
“Makasii sarah karna kamu masih memberikan kepercayaanmu padaku dan menyimpannya hanya untukku..” ungakp Teon mendekap tubuh mungilku dalam pelukannya
***
Teon sudah menceritakan semuanya mengapa dia tiba tiba menghilang… Ternyata setelah Teon mengantarkanku kerumah sehabis jalan jalan, motor Teon yang melaju tinggi ditabarak sebuah minibus yang tak kalah ngebutnya disebuah tikungan menanjak dan kepalanya membentur trotoar cukup keras sehingga Teon sempat mengalami gagar otak ringan tapi sebagian memorinya ada yang hilang termasu kenangannya bersama Sarah.. Setelah itu Teon dibawa ke Singapura untuk melakukan terapi selama 1 tahun untuk memulihkan ngatannya dan semuanya berhasil… Sepulangnya ke Indonesia Teon lansung menuju kerumah Sarah tapi ternyata Sarah sudah pindah setahun yang lalu tepatnya seminggu setelah Teon pergi… Teon terus berusaha mencari Sarahnya tapi Teon tidak menyangka bahwa Sarah yang dia cari adalah Sarah yang ada didekatnya….
***
Semenjak surprise itu hubunganku sama Teon menjadi lebih baik.. Tak sedikit teman teman yang iri pada kami dan menganggap kami adalah sepasang kekasih karna kami selalu berdua padahal kami hanya bersahabat dan sampai kini kami bersahabat.. Walaupun kami sudah mengetahui perasaan satu sama lain tapi kami tidak mau terburu buru, kami masih ingin menikmati masa masa menjadi pasangan seorang sahabat.. Tapi ntahlah apa yang trjadi selanjutnya, semua kami serahkan hanya pada sang Ilahi.. Dan semuanya itu tak kan pernah kulupakan sampai kapanpun…

THE END..~^~


Read More - CERPEN 2

Senin, 23 Januari 2012

CERPEN 1

DIA ATAU DIRIKU




Sahabat …. Kata orang sahabat itu selalu ada disaat kita senang walaupun sedih dan tidak akan meninggalkan sahabatnya dalam keadaan apapun…. Setiap orang pasti punya sahabat walaupun bukan sahabat sejati karna sosok sahabat sejati sangatlah sulit untuk dicari.. Begitu pula dengan aku, aku juga mempunyai sahabat yang dulu selalu setia menemaniku…. Kenapa dulu? Karna setelah dia menemukan sesosok wanita yang bias meluluhkan hatinya, semua perhatiannya padaku seakan lenyap dan aku merasa dia mulai menjauhiku…
Saat di koridor sekolah
“Hai petra, mau kemana nich?sapaku pada sahabatku itu
“Oh hai hani, mau ke kantin nich ,ia ke kantin … hehe”.. balasnya gugup seperti menyimpan sesuatu
“Ya udah gue duluan yah”.. sambungnya lagi
“hmmm,iyah”…. Balasku
Yah seperti itulah sahabatku sekarang, semenjak dia berpacaran dengan lili sikapnya selalu begitu padaku seolah tak kenal denganku… padahal dari dulu, kalo aku ada pasti dia juga selalu ada.. Memang aneh, semua orang jika ditanya buat memilih antara sahabat atau pacar pasti dominan milih sahabat walaupun ada yang beranggapan bahwa kwdua duanya tidak bias untuk dipilih karena memiliki ruang hati masing masing dan kita harus bias mengimbanginya…. Dan sahabat bukan hanya sekedar pelampiasan dan pacar bukan sebuah pengabdian….Tapi tidak untuk dengan sahabtku satu ini…
***
Hari berganti hari hingga berganti bulan sikapnya kepadaku tak jua berubah, dia semakin gencar untuk menjauhiku…. Sampai suatu saat teman yang cukup dekat denganku mulai curiga akan semua itu….
“Hani, aku boleh nanya gag? Tanyanya menghmpiriku yang lagi mencatat di bangkuku
“Eh rio, boleh kok mau nanya apa? Jawabku tetap dengan posisiku dan kegiatanku dengan sesekali meliriknya
“hmm, tapi jangan marah ya.. tantanya dengan ragu tapi aku tak punya feeling apapun pertanyyan apa yang bakal dilontarkan padaku
“iya iya, aku gag bakalan arah kok… Tenang aja…. Jawabku sembari menoleh kearah rio sebentar lalumelanjutkan aktivitasku kembali
“Kamu sama petra lagi berantem ya? Tanyanya to the point tapi agak ragu
Deg, mendengar nama itu aku langsung syok seakan jantungku enggan berdetak lagi.. Apa mungkin kerengganganku sama petra mulai diketahui sama teman teman..
“heh, hah, aku sama petra? Enggak kok kita baik baik aja..hehe mangnya ada apa kayaknya biasa aja dech… jawabku dengan perasaan tak karuan sembari memberikan senyum terpaksaku agar dia tidak tambah curiga….
“ya enggak papa sich, tapi ku perhatiin akhir akhir nie kalian jarang bareng bareng dan kayaknya gak pernah bertegur sapa…..tambahnya lagi yang membuatku semakin bingung untuk menjawabnya
“ah masak sich, kayakny enggak dech.. aku sama dia baik baik aja .. beneran kok, percaya dech ma aku.. balasku menyakinkan rio agar tidak bertanya Tanya lagi
“owh, kalo gitu syukur dech soalnya kalian tu pasangn sahabat yang TOP BGT dech, aku aja ngampe iri… hehe ..ungkap rio
“owh ya?makasih dech kalo gitu… hehe
“Ya udah kalo gitu aku pergi dul mau kekantin kalo kamu mau curhat ma aku, aku bersedia kok… hehe … pamitnya padaku seraya memberi tawaran dan berjalan keluar
“Okeh, ssipp… balasku ketika dia sudah kelur
“Fiuhh, syukur dech.. hampir aja …. Ucpku sedikit lega
“Taapi kalo difikir fikir lebih baik aku cerita sama rio dech kayaknya dia bias kasih solusi buat aku.. dan cepat atau lambat semuanya pasti bakalan tau…. Gumamku sembari tersenyum karena ada sedikit jalan terang buatku
Hari ini, hari hariku berjalan seperti biasa bahkan mungkin lebih buruk dari biasanya….
***
Keesokan harinya…
Saat aku sedang berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelasku, aku melihat 2 sosok yang taka sing baiku sedang duduk duduk sembari bercanda di taman sekolah siapa lagi kalo bukan petra dan sang kekasih lili… Tepat berada dihadapannya aku menyunggingkan senyumanku berharap ada balasan darinya tapi ternyata nihil, dia sama sekali tidak melihatku… Ahh, aku fikir mungkin dia tidak melihatku… Tapi tampaknya lili melihatku tapi kenapa dia tidak memberitahu petra kalo aku ada disini bahkan seolah dia selalu mengajak petra ngobrol dan tidak memberikan kesempatan sedikitpun untuk menoleh… Aku mulai berfikir, kenapa lili bersikap seperti itu sama aku seolah dia sangat membenciku dan menganggap aku pengganggunya.. Tapi aku berusaha menghilangkan fikiran itu dan berhuznudzon padanya..
Aku melanjutkan langkahku menuju kelasku dan tnpa ku sadari ada sosok yang sembari tadi memperhatikanku dari lapangan basket dekat taman… Siapa lagi kalo bukan rio, ternyata dia memperhtikanku dari tadi dan nampaknya dia mulai semakin curiga tapi aku benar benar tak menyadari keberadaannya…
Saat akan masuk kelas, ada seorang teman ku yang memanggilku…
“Hani, tunggu… teriaknya sembari menghampiriku
“Eh Fanya, ada apa nich ?tanyaku pada temanku yang bernama fanya
“Kamu sama petra baik baik aja kan? Tanyanya yang membuat aku tak bergeming
Kenapa pertanyaan seperti itu datang lagi….
“Aku sama petra baik baik aja kok, emangnya kenapa kok Tanya gitu? Lagi lagi jawaban itu yang aku lontarkan
“Ya enggak apa apa sih, kalian kan sahabatn deket banget sampai sampai banyak yang ngiri ma kamu.. Soalnya ya, aku denger denger, si lili pacarnya petra itu melarang petra buat deket ma kamu.. Ya aku kirain petra benar nglakuin itu tapi syukur dech kalo baik….
Deg, lagi lagi jantungku berhenti berdetak… Ternyata fikiran ku slama ini benar dan aku udah mulai tau kenapa selama ini petra menghindariku…
“Masak sich tapi kami baik baik aja kok…. Ya udah ya, makasih … hehehe..aku berusaha tetap menutupinya
“Aku duluan ya…!! pamitku pada fanya dan dibalas anggukan olehnya
***
 Saat pelajaran berlangsung, aku sama sekali tidak berkonsentrasi.. Fikiranku terus terngiang ngiang perkataan Fanya padaku tadi.. mengapa lili begitu tega dengan aku, memangnya salah aku apa? Atau karna dia takut kalo aku akan merebut petra darinya? Seharusnya dia juga berfikir, kalo aku memangg menyukai petra kenapa aku membantu mereka agar bias bersama… Semuanya seolah berkeiling diotakku mencari kebenarannya..
Tanpa kusadari, lagi lagi Rio memperhatikan aku yang sedang gusar dan nampaknya dia sudah mulai curiga sama aku setelah kejadian kemarin….
Tett…tett…tett.. bel istirahatpun berbunyi
 Tapi suara itu tidak kuhiraukan lagi ku tetap sibuk dengan fikiran fikiranku… Tiba tiba ada yang mengagetkan aku…
“Hayoo, kok nglamun aja sich… sapanya yang membuatku kaget setengah hidup
“Ah rio, ngagetin aja sich.. Kalo entar jantungku copot gimana? Mau ganti apa? Balasku seraya mengelus elus dadaku
“Ya kalo jatuh diambil lagi donk.. haha .. candanya padaku namun hanya ku balas dengan senyumku
“Manknya ada apa sich kok dari tadi nglamun aja.. pasti ada hubungannya dengan petra ya? Tanyanya yang membuatku semakin murung
“Enggak kok aku sama petra baik baik aja dan gak berantem… jawabku beralasan
“Mangnya siapa yang Tanya kalo kamu lagi berantem atau gak, hmm ketauan nich… balasnya yang semakin memojokkan aku…
“ Ah enggak kok, beneran nich… ucapku seraya membentuk jariku menjadi huruf V
“Masak sich?? Hahha godanya yang semakin membuat aku kelabakan
“Hani hani, aku tau kok apa yang sedang terjadi ma kamu n petra… Pasti ini masalah lili kan? Tambahnya yang membuat aku bingung
“Loh kok? Tanyaku yang langsung dipotong nya
“Kamu pasti mau nanya kok tau sich? Haha..potongnya
“ Ya jelas tau lah , aku sama petra kan udah bersahabat dari dulu ya paling gag tau sedikitlah tentang dia ... ya termasuk ini…  sambungnya lagi yang membuat aku semakin terpelongo
“Hmm, sebenarnya iya sich … Trus aku harus gimana donk?? Tanyaku meminta saran padanya
“Kalian itu butuh waktu buat ngomong berdua, kalian harus saling mengungkapkan permasalahan masing masing dan maunya seperti apa…. Sarannya padaku
“Tapi aku takut kalo dia gak mau…. Jawabku tidak yakin atas sarannya
“Kenapa takut, kamu harus coba dulu donk.. masak kalian udah sahabatan lama, persahabatn kalian hancur Cuma karna ini.. balasnya yang membuat aku semakin mantap
“Hmm, oke deh aku bakal coba… setujuku dengan sarannya
“Okeh, good luck yah… semangatnya kepadaku
“he’em .. balasku mengangguk dan tersnyum……
***
Malam hari saat dirumah
Aku terus berada didalam kamar dan enggan untuk keluar… Akhirnya ibu ku masuk ke kamarku dan menanyakan keadaanku..
“Tok..tok..tok.. Hani, mama boleh masuk? Tanya ibu meminta izin padaku
“Masuk aja mah, gak dikunci kok.. balasku dengan suara yang melemah karena bad mood
“Hani sayang, kamu kenapa? Ada masalah? Tanya mamaku seraya membelai rambutku dan duduk di ranjangku
“Aku gag papa kok mah, mungkin kecapek an… jawabku dengan suara yang agak serak karna habis menangis
“Sayang kamu gag usah bohong sama mama, mama tau kalo kamu pasti ada masalah…. Cerita aja sama mama… bujuk mama padaku
Hiks hiks hiks, aku sudah tidak mampu menahan tangisku lagi… Aku langsung memeluk mamaku merasakan dekapannya dan kasih sayangnya
“Hani sedih mah… Petra mah…. Ceritaku dalam pelukan mama
“Ada apa dengan petra, kamu sama dia kan sudah sahabta dari dulu…. Tanya mamaku padaku
Akhirnya aku menceritakan semuanya mulai dari A sampai Z pada mama dengan sesekali tangisku pecah…..
“Sebenarnya diantara kalian tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar.. Sebaiknya kamu minta maaf sama petra dan bicarain semuanya agar tidak terjadi salah paham…. Nasehat mamaku yang membuat hatiku mulai tenang
“Iya mah, akku akan ajak petra bicara agar masalah ini cepat selesai…. Balasku dengan senyuman
“Gitu donk tersenyum, kan kalo senyum tambah cantik anak mama ini…. Hibur mamaku membuat aku tersenyam
“Ya udah, cepat tidur ya dan moga mimpi indah sayang.. Good night sayang…. Ucap mamaku sembari mengecup keningku
“Good night to mah… balasku seraya memejamkan mata menuju alam mimpiku
***
Keesokan hari disekolah
Aku berjalan sendiri menuju kelasku, lalu saat didepan pintu kelas aku berpapasan dengan petra…
“Hmm, petra… sapaku padanya
“Iyah.. balasnya sembari memberhentikan jalannya
“Kita bias ngomong berdua gag? Tanyaku padanya sedikit ragu
“Bisa, tapi entar aja ya pulang sekolah… aku buru buru nich…. Jawabnya seraya melanjutkan jalannya
Aku hanya mengangguk dan memperhatikan punggungnya yang semakin menjauh dari pandanganku…
Rasanya aku sungguh sangat kecewa padanya.. Walaupun dia menyetujui ajakanku tapi dia seolah tidak pernah kenal sama aku dan bersikap acuh sama aku…… Sakitt, rasanya sakit bangett…
***
Saat pulang sekolah…
“Petra, bias bicara sekarang?tanyaku padanya to the point
“iya bias, dimana? Jawabnya
“Disini aja tapi aku akan ajak Fanya soalnya aku gak mau ada fitnah antara kita… jawabku member syarat
“Iya dech terserah, aku juga bakal ajak rio biar bias sama Fanya…. Sahutnya
“He’em.. aku balas dengan anggukan
Setelah itu aku sudah mengambil posisi ku di bangku tengah bersama fanya lalu petra menghampiriku bersama rio… Akhirnya petra duduk disampingku sedangkan rio dan fanya berada agak jauh dari kami…
Hening…. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut kami… Akhirnya aku mulai membuka pembicaraan…
“Petra , aku minta maaf karna slama ini telah mengganggu mu terutama hubunganmu sama lili.. aku mulai berbicara
“Kamu gak salah kok dan kamu juga gak mengganggu hubunganku sama lili… balasnya dengan santai tapi serius
“Tapi kenapa kamu jadi ngejauhi aku..? Aku dengar lili gak suka ya kalo kamu deket ma aku…?tanayku padanya
“Lili? Ini semua gak ada hubungannya sama lili… Jangan pernah salahin lili karna dia gak salah dan kalo kamu mau salahin, salahin aku aja soalnya aku yang salah…. Jawabnya dengan sedikit emosi
“Aku gak nyalahin lili, tapi kenapa semenjak kamu sama lili, aku ngerasa kalo aku udah gak kamu anggap lagi… Katanya sahabat tpi kok seperti ini? Balasku dengan sedikit emosi juga
“Ya maaf, tapi aku rasa aku gak ngejauhin kamu… Dan kamu tetap sahabt terbaikku dan aku punya banyak hutang budi sama kamu… jawabnya dengan tatapan yang tak dapat diartikan
“Oke kalo gitu, sekarang mau kamu apa?…. Tanyaku langsung
“maaf aku gag bias kalo harus milih diantara kalian.. Kalian sama sama orang yang terpenting dalam hidupku jadi kumohon maklumi aku.. jawabnya sembari menunduk
“Aku gak minta kamu buat milih antara aku ma lili, karana ku juga tau kalo antara sahabat dan pacar tidak untuk dipilih karena pasti masing* mempunyai ruang tersendiri dihatimu… Aku Cuma nanya, mau kamu sekarang gimana dngan persahabatan kita? Jelasku
“Kita tetap jadi sahabat dan selamnya tetap jadi sahabat walaupun mungkin gak bias sedekat dulu… jawabnya sembari mentap aku
“Jadi kamu tetap ingin bersahabat ma aku?tanyaku memastikan
“Pasti dan selalu begitu…balasnya
“Baiklah kalo gitu… Ya udah aku pulang dulu.. pamitku mengambil tas lalu mengajak fanya keluar
“Iya, hati hati ya…. Balasnya
Aku hanya tersenyum smbari melangkah pergi…
***
Setelah pembicaraan kami kemarin , aku harap omongannya memang benar benar bias terbukti bukan Cuma ucapan manis yang berusaha menghibur hatiku yang terluka… Tapi nyatanya semuanya tak ada hasilnya, nihil dan percuma… Dia telah memilih pujaan hatinya…Dan dia sibuk dengan pengisi hati nya yang baru dan lupa kalo ada sebagian hatinya yang masih kosong dan telah dia abaikan… Yaitu sebagian hati untuk sahabatnya…
THE END!! ^_*
Read More - CERPEN 1