“Assalamualaikum Guys…” sapaku pada teman teman saat memasuki kelas..
Tapi sama sekali tak terdengar sahutan dari dalam padahal bisa dibilang saat ini sudah banyak penghuninya… Dengan ragu kulangkahkan kakiku memasuku kelas, kuedarkan pandanganku keseluruh penjuru untuk memastikan sebenarnya apa yang sedang terjadi dan apa yang mereka lakukan sehingga tak ada yang menjawab salamku… Semakin masuk kedalam, terdengar isakan isakan yang saling bersahutan satu sama lain seperti orang yang lagi paduan suara… Para cewek terlihat saling berpelukan dan menangis sedangkan para cowok hanya menundukkan kepala atau melipat tangan di meja dan meletakkan kepala diatasnya.. Dahiku mulai berkerut,saat aku akan membuka suara tiba tiba salah satu sahabatku menghampiriku dan langsung berhambur kepelukanku dengan tangis yang semakin menjadi..
“Ada apa sich.?”tanyaku lembut sembari membalas pelukan temanku
“Teon.. Sar.. Teon..”ucapnya terbata bata disela sesenggukannya
“Hah Teon.. Mangnya kenapa tu anak?” tanyaku sembari mengerutkan dahi
“Teon kecelakaan Sar.. trus sekarang dia koma..”ucapnya lagi dengan air mata yang terus mengalir
“Huh.. kuhembuskan nafas beratku setelah mendengar penuturan temanku –Reni-
“Ya udah sekarang kita duduk aja…”kataku melepas pelukannya dan menuntunnya duduk dibangkuku
Tiba tiba suara tangisan dikelasku semakin membuncah setelah sang ketua kelas-Jonathan- dengan suara paraunya memberi kabar bahwa Teon tak terselamatkn dan sekarang dia telah meninggalkan kita untuk selamanya…
‘Deg’ jantungku tiba tiba berhenti dan rasanya darahku yang mengalir perlahan telah menghentikan kerjanya.. Mataku membulat, bibirku sedikit terbuka tapi dengan segera aku menguasai diriku agar tidak ikut terlena seperti teman temanku…
Reni memandangku dengan tatapan nanar dan perlahan dia mulai buka suara..
“Sar. segitu bencinyakah kamu sama si Teon??”
“Sebenci bencinya kamu sama dia tapi tak seharusnya kamu seperti itu, walau bagaimanapun dia juga teman kita, keluarga kita dan dia juga pernah mengisi hati kamu Sar tapi kenapa kamu seperti itu.. apa karna dia meninggalkanmu tanpa pamit?” Reni terus berucap seakan akan menyalahkan semua sikapku dan aku tau memang itu yang pantas aku dapatkan…
Memang kelihatannya sangatlah kejam karna aku sama sekali tak meneteskan air mataku padahal jelas jelas kita kehilangan salah satu keluarga kecil di kelas kami yaitu Teon.. Tapi luka yang pernah kurasakan terlalu sakit dan aku pun tak berusaha untuk mengubur luka itu padahal jelas jelas ini bukan sepenuhnya salah Teon tapi semua ini justru salahku… Aku yang mulai kagum dengan Teon semenjak pertama kali saat aku duduk di kelas 2 SMP dia menolongku saat aku dijambret dijalan lalu kamipun saling berkenalan.. Perkenalan kami tak cukup sampai disitu bahkan hubungan kami sangatlah dekat dan tak jarang pula kami jalan berdua .. Tapi tanpa ku ketahui penyebabnya dia tiba tiba menghilang saat aku menginjak kelas 3 dan kami juga hilang kontak sampai akhirnya aku melihat dia berada disekolah baruku yaiu SMA bahkan tanpa ku duga kami berada dikelas yang sama.. Senyumku nampak mulai mengembang kembali setelah hilang untuk beberapa saat yang lalu karenanya.. Tapi ternyata saat di kelas dia tidak mengenaliku bahkan dia juga tidak ada sedikitpun keinginan untuk mengenalku… Aku berusaha mendekatinya tapi dia tetaplah cuek walaupun sebenarnya bukan hanya padaku dia menunjukkan sikap cueknya tapi aku merasa telah dipermainkan olehnya.. Dia telah membuatku jatuh cinta tapi dengan seenaknya dia melupakanku… Apa susahnya mengingat satu wajah saja walaupun pertemuan itu tanpa disengaja dan berselang tak cukup lama.. Padahal kamipun juga sempat dekat.. Segitu banyak nyakah orang yang kamu kenal sampai sampai kamu tak mau mengingatku? Semenjak itulah rasa benciku padanya mulai timbul dan sama sekali tak terlihat penyesalan di raut wajahnya…
Jalan fikirku sangatlah aneh , kekanak kanakan dan aku terkesan egois tapi aku tak peduli.. Tapi aku tak peduli.. Sekarang aku sangat benci padanya….Pokoknya semua itu salah dia karna dia telah membuatku jatuh hati padanya… Aku udah gak peduli lagi padanya.. Terserah dia mau koma atau bahkan mati seperti saat ini aku berusaha untuk tak peduli…
“Sadar donk Sar, itu bukan sepenuhnya kesalahan dia.. Dia kan juga gak tau kalau kamu mencintainya? Apa kamu pernah bilang padanya kalau kamu mencintainya? Enggak kan? Jadi bukan salah dia juga.. Dan pastinya dia juga punya alasan kenapa dia tiba tiba menghilang” Reni kembali berucap berusaha menyadarkan atas tindakanku yang sangatlah kekanak kanakan dan egois…
Dan usaha Reni membuahkan hasil.. Perlahan hatiku mulai luluh dan mataku terasa panas seperti ada sesuatu yang akan mendesak untuk keluar tapi segera aku berusaha membendungnya karna akupun tak mau seorangpu mengetahui kalau aku mulai luluh…
“Aku kekamar mandi dulu ya..” pamitki pada Reni yang terus menagis seperti teman temanku yang lainnya… Saat aku mulai berdiri tiba tiba kepalaku terasa pening dan dadaku mulai sesak karna memang sebelumnya aku sedang tidak enak badan… Rasanya aku sudah tak mampu menyangga tubuhku lagi dan semuanya gelap..
“Bruukk..”…. “Saraahh”
Terakhir ku hanya mendengar teriakan semua temanku menyebut namaku.. Setelah itu aku tak mengingat apapun.. Aku Pingsan terkulai tak berdaya mencium lantai..
Terakhir ku hanya mendengar teriakan semua temanku menyebut namaku.. Setelah itu aku tak mengingat apapun.. Aku Pingsan terkulai tak berdaya mencium lantai..
***
“Teon.. Teon.. Maaf…”
“Sar, bangunn..”
Ku kerjap kerjapkan mataku yang terasa berat sembari mengedarkan pandanganku kesekelilingku.. Nampak beberapa teman temanku yang berdiri disamping ranjangku termasuk Reni dan Jonathan..
“Aku dimana..?”tanyaku sembari berusaha bangun dan memegang kepalaku yang pening tapi langsung ditahan oleh Reni agar aku tetap tidur
“Sekarang kamu di UKS, tadi kamu pingsan..”ucap Reni duduk yang diranjangku
“Pingsan..?”
“Iya kamu tadi pingsan saat mau ke kamar mandi..”ucpnya lagi
Otakku mulai berusaha meningat apa yang baru terjadi dan alhasil sempurna aku mampu mengingat semuanya terutama Teon..
“Teon.. Teon dimana..? Aku mau minta maaf padanya..”ucapku ingin beranjak tapi langsung dicegah oleh teman temanku.. Sedari tadi buliran itu telah meluncur bebs dipipiku dan sekarang buliran itu semakin deras membasahinya….
“Aku harus ketemu Teon.. Aku mencintainya Ren…” kataku dengan sedikit meronta diiringi tangisku terus pecah
“Yang sabar ya Sar, pasti ini yang terbaik buat Teon..”ucap Reni berusaha menenangkanku dan kali ini aku tak melihat lagi air matanys
“Aku jahat Ren.. Aku jahat.. Aku gak berusaha meminta penjelasannya..”kataku lagi memeluk Reni
“Udah dong udah, kamu jangan nyalahin dirimu kayak gitu… Cup cup cup….”lagi lagi Reni berusaha menenangkaknku sembari mengelus pundakku
Aku terus menangis dan menangis dalam pelukan Reni.. Betapa bodohnya aku yang gak mau bertanya padanya mengapa dia ninggalin aku dan semudah itu aku mengatakan benci padanya… Mungkinkah ini hanya cinta sesaat sehingga dengan mudah aku katakana benci padanya atau karna aku sangat mencintainya sehingga aku tak bisa berfikir jernih saat dia meninggalkanku dan akhirnya membuatku begitu cepat mengambil keputusan? Aku terus menyalahkan diriku, mengumpat diriku atas kebodohanku… Karna capek akhirnya perlahan tangisku mulai mengering dan hanya tinggsl sesegukanku yang terdengar… Aku melepas pelukan Reni berusaha untuk turun dari ranjang tapi sebelum kakiku berpijak…
“Happy Birthday Sarah…”
“Happy Birthday Sarah…”
“Happy Birthday..”
“Happy Birthday..”
“Happy Birthday Sarah…”
Terdengar suara cowok sedang menyanyikan lagu ulang tahun untukku.. Saat cowok itu sudah berada di hadapanku, seketika mataku membulat dan bibirku menganga karna saking syoknya…. Teon.. Teonlah yang menyanyikan lagu ulang tahun sembari membawa kue tart dengan lilin angka 17 diatasnya… “Astaga, aku kok bisa lupa sich kalo hari nie tu ultahku.. Apa jangan jangan..”gumamku dalm hati
“Kalian…”aku berteriak sembari menunjuk kearah teman temanku dengan mata yang membesar
“Hehe.. Peace Sarah.. Aku Cuma dimintai tolong Teon kok..Hehe..”ungkap Reni cengengesan sembari jarinya membentuk huruf V dan diikuti anggukan teman temanku yang lain…
“Ahh.. Kalian resek.. Nyebelinnn… Awass ya..”ocehku pada semuanya dengan ekspresi yang sangat susah dideskripsikan …. Mataku langsung mengarah pada cowok yang tetap berdiri dengan cueknya tanpa ada rasa bersalah. Dialah Teon..
“Teoonnn..”teriakku membahana seisi ruang UKS
“Udahlah Sar gak usah lebay… Kalo gak gini kan aku gak tau kalau kamu tu sebenarnya … ucapnya menggantung
“Ihh. Nyebelin..”gerutuku sembari manyun dan menggembungkan pipiku
Perasaan ku benar benar tak karuan.. Ada rasa senang, sedih , terkejut bahkan malu karna Teon mengetahui semuanya… Ahh.. Nyebelin banget pokoknya…
“Sekarang saatnya tiup lilin tapi jangan lupa meke a wish ya..” ucap Reni diiringi tepuk tangan dari semuanya karna semua teman temanku sudah berada di ruang UKS
‘Semoga aku bisa bahagia dan selalu membahagiakan orang tuaku..
‘Makasih ya Allah telah mempertemukanku dengan Teon lagi dan semoga dia tidak akan mengecewakanku lagi…” Amiinn…
‘Makasih ya Allah telah mempertemukanku dengan Teon lagi dan semoga dia tidak akan mengecewakanku lagi…” Amiinn…
“Wuusshh” akupun meniup lilin diiringi tepuk tangan dari semua teman temanku… Dan acara selanjutnay adalah potong kue… Tentu kalian tau kan siapa yang aku kasih kue pertama… Orang yang mempunyai ide gila ini.. Teon.. Potongan pertama aku kasih ke Teon lalu yang kedua Reni setelah itu aku bagi bagi sama semua teman temanku…
Teon langsung menarik tanganku untuk menjauh dari teman temanku dan membawakau ke taman yang terletak disamping UKS… Dan kamipun duduk disalah bangku taman tersebut… Teon memulai angkat bicara…
“Sarah maafin aku ya karna selama ini aku tak peduli ma kamu..”ungkapnya dengan tulus menatapku sembari menggenggam erat tanganku…
“Aku juga minta maaf ya karna udah ngebenci kamu…”ungkapku menyesal
“Sssttt… Kamu gak salah kok kalo benci ma aku… Kalau kamu gak benci ma aku berarti kamu gak tulus ma aku.. Aku yakin kamu benci ma aku karna kamu sangat mencintaiku…”katanya panjang lebar dan ku balas dengan senyuman termanisku
“Kamu mau kan kembali mengisi hari hariku dan menjadi sandaranku… menjadi penyejuk hatiku dan aku juga berharap kamu masih mengizinkan ku menjaga mu dan menjadi guardian angel mu seperti dulu..” lanjutnya panjang lebar dan aku pun mengangguk pasti
“Tentu.. aku percaya padamu dan kamu tak kan tergantikan oleh siapapu Teon..”ucapku dengan senyum yang terus mengembang
“Makasii sarah karna kamu masih memberikan kepercayaanmu padaku dan menyimpannya hanya untukku..” ungakp Teon mendekap tubuh mungilku dalam pelukannya
***
Teon sudah menceritakan semuanya mengapa dia tiba tiba menghilang… Ternyata setelah Teon mengantarkanku kerumah sehabis jalan jalan, motor Teon yang melaju tinggi ditabarak sebuah minibus yang tak kalah ngebutnya disebuah tikungan menanjak dan kepalanya membentur trotoar cukup keras sehingga Teon sempat mengalami gagar otak ringan tapi sebagian memorinya ada yang hilang termasu kenangannya bersama Sarah.. Setelah itu Teon dibawa ke Singapura untuk melakukan terapi selama 1 tahun untuk memulihkan ngatannya dan semuanya berhasil… Sepulangnya ke Indonesia Teon lansung menuju kerumah Sarah tapi ternyata Sarah sudah pindah setahun yang lalu tepatnya seminggu setelah Teon pergi… Teon terus berusaha mencari Sarahnya tapi Teon tidak menyangka bahwa Sarah yang dia cari adalah Sarah yang ada didekatnya….
***
Semenjak surprise itu hubunganku sama Teon menjadi lebih baik.. Tak sedikit teman teman yang iri pada kami dan menganggap kami adalah sepasang kekasih karna kami selalu berdua padahal kami hanya bersahabat dan sampai kini kami bersahabat.. Walaupun kami sudah mengetahui perasaan satu sama lain tapi kami tidak mau terburu buru, kami masih ingin menikmati masa masa menjadi pasangan seorang sahabat.. Tapi ntahlah apa yang trjadi selanjutnya, semua kami serahkan hanya pada sang Ilahi.. Dan semuanya itu tak kan pernah kulupakan sampai kapanpun…
THE END..~^~

Tidak ada komentar:
Posting Komentar